SUMBARKITA.ID – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barar berikan pelatihan dan bentuk Tim Patroli Anak Nagari yang (PAGARI) di Nagari Batang Barus, Kabupaten Solok. Program ini bertujuan untuk menyikapi maraknya konflik satwa liar dengan manusia yang terjadi beberapa waktu belakangan.
Kepala BKSDA Sumbar, Ardi Andono mengatakan pembentukan Pagari merupakan salah satu bagian program Nagari Ramah Harimau yang diinisiasi BKSDA Sumbar.
“Kegiatan ini merupakan upaya mendorong pelibatan secara aktif masyarakat yang berdomisili di nagari rawan terjadinya konflik satwa harimau dalam kegiatan penanganan dan deteksi dini,” kata Ardi, Senin (17/10/2022)/
Pelatihan pembentukan berlangsung selama tiga hari dari 11 hingga 13 Oktober 2022 dan diikuti 10 orang warga yang dipilih dan ditunjuk dari Nagari Batang Barus.
“Materi pelatihan yang kita sampaikan di antaranya Kebijakan Konservasi Harimau Sumatera, Bioekologi, Pengamanan Hutan dan Perlindungan Satwa Liar, Navigasi, Penggunaan Camera Trap dan Penanganan Konflik Satwa Liar,” kata Ardi.
Wali Nagari Batang Barus, Syamsul Azwar menyampaikan ucapan terima kasih atas ditunjuknya Nagari Batang Barus sebagai pilot project pelibatan masyarakat di Kabupaten Solok dalam upaya penanganan konflik dan perlindungan satwa liar oleh BKSDA Sumatra Barat.
Ardi berharap dengan program Nagari Ramah Harimau dengan membentuk Tim Pagari di Nagari Batang Barus dapat mencegah potensi konflik dan bisa merespons laporan kejadian konflik secara cepat dan tepat.
Selain itu dengan adanya pelatihan dan pembentukan ini akan terwujud nagari Ramah Harimau yang artinya dapat mandiri dalam penanganan konflik Harimau Sumatera di Nagari Batang Barus dan sekitarnya.
Editor: RF Asril