Sumbarkita – Tokoh masyarakat Kota Padang, Maidestal Hari Mahesa mempertanyakan keseriusan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi untuk melanjutkan pembangunan Jalan Pantai Padang-Bandara Internasional Minangkabau (BIM).
Diketahui, pembangunan flyover laut di dekat Taplau belakang Hotel Pangeran Beach, Kota Padang ini rupanya mangkrak bertahun-tahun.
Jalan baru yang dinamakan Jembatan Layang Lolong itu merupakan jalan pantai yang rencananya akan menghubungkan pelabuhan Teluk Bayur, Kota Padang ke BIM Kabupaten Padang Pariaman sepanjang 26 kilometer.
Namun, flyover penghubung Teluk Bayur-BIM itu hingga kini proses pengerjaannya baru sepanjang kisaran 300 meter. Diketahui pembangunan Jembatan Lolong tersebut dimulai sejak 2016, kemudian, rencananya dilanjutkan secara tahun jamak, hingga 2029. Terakhir pembangunan jembatan ini pada 2019 dialokasikan senilai Rp15,4 miliar.
Sejak saat itu hingga masa kepemimpinan Mahyeldi sebagai Gubernur Sumbar, tidak ada kelanjutan pembangunannya.
“Pembangunan jalan Pantai Padang-BIM dimulai pada zaman Gubernur Gamawan Fauzi, dilanjutkan oleh Gubernur Irwan Prayitno. Di zaman Gubernur Mahyeldi, pembangunan jalan tersebut tidak ada sama sekali. Maka, saya mempertanyakan keseriusan Mahyeldi dan Pemprov Sumbar melanjutkan pembangunan jalan itu. Kalau serius, mengapa selama ini tidak ada kelanjutan pembangunan jalan itu oleh Pemprov Sumbar?” kata Esa di Padang, Selasa (3/9).
Mantan anggota DPRD Padang tiga periode itu mengatakan bahwa pembangunan Jalan Pantai Padang-BIM bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan itu. Ia mengatakan bahwa hal itu terbukti dengan banyaknya tempat usaha yang tumbuh setelah adanya jalan dua jalur di Pantai Padang sekarang dari Simpang Masjid Al-Hakim hingga ke belakang Hotel Pangeran.