Salah satu kontributor media TV Nasional bernama Andri menilai bahwa pihak manapun boleh berniat membantu keluarga Nia karena itu sudah menjadi kewajiban sesama manusia.
“Namun harus diperhatikan momennya. Kalau pada kasus ini momennya tidak pas. Akhirnya banyak orang yang tidak respek dengan peristiwa Nia. Orang malah menilai kematian Nia sebagai ladang bisnis dan komersial. Ini hal yang kami wanti-wanti selama ini dalam setiap peristiwa,” kata Andri.
Diketahui, kematian Nia menjadi sorotan publik. Gadis 18 tahun pejuang keluarga itu hilang pada Jumat (6/9) saat jual goreng keliling kampung. Pada Minggu (8/9) mayat Nia ditemukan tewas terkubur tanpa busana di perkebunan kawasan Nagari Guguak, Padang Pariaman. Nia diyakini menjadi korban pemerkosaan dan pembunuhan oleh Indra Septiarman (26).
Pihak kepolisian dari Tim Gagak Hitam Polres Padang Pariaman dan Polda Sumbar dibantu warga, berhasil menangkap Indra usai 11 hari pengejaran ke dalam hutan dan perkebunan. Pelaku diringkus di saat sembunyi di plafon rumah kosong di daerah Kayu Tanam pada Kamis (19/9)