Pada 26 Februari 2025, Fatih kembali menjalani kontrol ke RS M. Jamil. Namun, di malam yang sama, kerabat Fatih, Azwar Anas, membuat unggahan di Facebook yang menyebut bahwa Fatih telah mengalami perundungan di sekolah.
Melihat situasi yang semakin berkembang, kepala sekolah menginisiasi pertemuan antara keluarga Fatih dan Humam untuk mediasi pada 1 Maret 2025 di rumah orang tua Fatih di Ujung Batung. Namun, mediasi tersebut tidak mencapai titik temu.
Ketua RPSA Minta Perlindungan Anak Diperkuat
Ketua Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) Pariaman, Fatmiyeti Kahar, menegaskan pentingnya perlindungan hak anak dalam kasus ini.
“Kami mendorong agar kasus ini ditangani dengan pendekatan perlindungan anak. Baik korban maupun anak yang diduga sebagai pelaku sama-sama membutuhkan pendampingan psikologis agar tidak terjadi dampak berkepanjangan,” ujar Fatmiyeti kepada wartawan, Sabtu (1/3/2025).
Ketua RPSA, Fatmiyeti Kahar, menilai bahwa kasus ini perlu diselesaikan dengan pendekatan yang lebih berorientasi pada kepentingan anak.
“Kita tidak boleh hanya melihat ini dari satu sisi. Fatih sebagai korban tentu butuh pemulihan, tetapi Humam sebagai anak yang diduga melakukan tindakan tersebut juga butuh pendampingan. Jangan sampai kasus ini berdampak pada psikologis keduanya,” jelasnya.
Fatmiyeti juga menegaskan bahwa peran sekolah sangat penting dalam mencegah dan menangani kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.
“Sekolah harus memiliki sistem pengawasan yang lebih baik untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Anak-anak perlu merasa aman di lingkungan sekolahnya,” tambahnya.
Hingga saat ini, belum ada keputusan apakah kasus ini akan dibawa ke jalur hukum atau diselesaikan secara kekeluargaan.
Pihak sekolah berharap ada solusi terbaik yang mengutamakan kepentingan semua pihak, khususnya bagi masa depan Fatih dan Humam.
Sementara itu, RPSA siap memberikan pendampingan bagi kedua anak serta mediasi lanjutan jika diperlukan.
“Kami berharap ada jalan keluar terbaik agar anak-anak tetap mendapatkan haknya untuk tumbuh dan berkembang dengan baik,” tutup Fatmiyeti.