Solok Selatan – Kualitas udara di Solok Selatan masuk kategori tidak sehat akibat kabut asap. Hal itu berdasarkan hasil pemantauan Dinas Perumahan, Pemukiman, Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Solok Selatan.
Kepala Dinas Perumahan, Pemukiman, Lingkungan Hidup, dan Perhubungan Solok Selatan Wirnoveri mengatakan, berdasarkan pemantauan Indeks Kualitas Udara (AQI) menggunakan aplikasi IQAir, AQI di Solsel mencapai angka 164.
“Ini berarti kualitas udara di Solok Selatan sudah tidak sehat akibat kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di daerah lain,” kata Wirnoveri, Rabu (6/9/2023).
Hasil pada aplikasi ini mengukur Particulate Matter 2.5 atau PM2.5, yaitu partikel udara yang berukuran kecil dari atau sama dengan 2.5 μm (mikrometer).
Pada angka AQI 164, PM2.5 menunjukkan level 80,2 μm/meter kubik. Angka ini jauh di ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Pemerintah Kabupaten Solok Selatan merekomendasikan masyarakat untuk mulai menggunakan masker guna menjaga kesehatan.
Pemakaian masker katanya, untuk mengurangi risiko terpapar penyakit akibat kabut asap dampak kebakaran lahan.
“Rekomendasi kesehatan atas keadaan ini adalah mengurangi aktivitas di luar rumah, menutup jendela untuk menghindari masuknya udara kotor, dan untuk kelompok sensitif disarankan memakai masker,” kata Wirnoveri dilansir Antara.
Meski hingga sore ini angka tersebut terus turun, namun rekomendasi untuk menggunakan masker masih dianjurkan, terutama untuk kelompok masyarakat sensitif. ***
KOMENTAR