Tetapi, lanjut dia, untuk mewujudkan itu semua, Mahyeldi berharap dukungan dan peran seluruh pihak.
“Dalam upaya pengentasan nagari berstatus tertinggal, daerah kerap dihadapkan pada tantangan keterbatasan fiskal, karena beban pengeluaran yang lebih tinggi ketimbang pendapatan,” bebernya.
Ia menjelaskan, dari seluruh pemerintah daerah di Sumbar, hanya pemerintah provinsi yang belanja aparaturnya kecil ketimbang pendapatan.
“Oleh karena itu, kita terus mencari cara untuk mengintervensi nagari atau desa di Sumbar untuk segera naik status, dari tertinggal menjadi berkembang, berkembang menjadi maju, dan maju menjadi mandiri,” jelasnya.
Ia meyakni seluruh desa atau nagari di Sumbar memilik kapasitas dan potensi untuk maju dan mandiri. Hanya saja, perlu dilakukan pemetaan potensi serta pemanfaatan potensi-potensi itu secara terstruktur.
“Saat ini, Pemprov Sumbar saat ini tengah menyiapkan Peraturan Gubernur (Pergub) khusus untuk mengintervensi lebih jauh pembangunan di nagari atau desa,” pungkasnya.