Sumbarkita – Warga di Nagari Alahan Panjang, Kecamatan Lembah Gumanti, Kabupaten Solok, kembali mengeluhkan matinya aliran air bersih dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sudah sepekan, aliran air tidak mengalir ke rumah-rumah warga.
Keluhan tersebut disampaikan oleh Arizal Tan Sati (54), seorang pedagang di Pasar Alahan Panjang. Ia mengatakan, matinya aliran air PDAM terjadi berulang kali dan semakin parah sejak awal tahun 2025.
“Sudah seminggu air mati. Kami sudah sangat muak. Warga kampuang, Kuti Ayie, dan lingkungan pasar semua terdampak,” ujarnya kepada Sumbarkita, Jumat (16/5/2025).
Menurut Arizal, persoalan air di wilayah tersebut bukanlah hal baru. Dalam dua tahun terakhir, kualitas air PDAM yang disalurkan ke masyarakat dinilai semakin memburuk.
“Air sekarang tidak hanya keruh dan bau, tapi juga tidak layak pakai. Untuk gosok gigi dan cuci muka saja, kami beli air,” katanya.
Ia juga menyoroti buruknya respons petugas PDAM di wilayah Alahan Panjang. Aduan yang disampaikan warga, kata Arizal, kerap tidak ditanggapi secara serius.
“Telepon petugas sering tidak diangkat. Kalau diangkat pun, mereka terkesan cuek. Padahal ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat,” tambahnya.
Ia menjelaskan, sebagian besar warga Pasar Alahan Panjang tidak bisa mengandalkan air sumur karena kualitasnya buruk. Air sumur di daerah tersebut cenderung berbau dan berwarna kuning.
“Air PDAM itu satu-satunya harapan. Tapi sekarang, air itu sudah tidak bisa dipakai sama sekali. Bahkan untuk membasuh tangan pun kami enggan,” ucapnya.