Bersama dengan program tersebut, lanjutnya, juga dilaksanakan program Kelurahan Tangguh bencana sebagai wadah edukasi serta komunikasi di tingkat kelurahan.
“Kelurahan tangguh bencana adalah program yang dilakukan berkelanjutan setiap tahun, memang sempat terhenti sewaktu pandemi COVID-19, namun sekarang sudah dilanjutkan kembali,” ujarnya.
Sementara itu dari sisi penguatan sumber daya manusia, insan kebencanaan dihimpun lewat kegiatan kopi bersama yang digelar dua bulan sekali.
Kegiatan itu mempertemukan personil BPBD dengan insan kebencanaan lain seperti Kantor Pertolongan dan Pencarian (Basarnas), PMI, personel Babinsa TNI, Bhabinkamtibmas Polri, dan lainnya.
Pada kesempatan itu diharapkan setiap insan atau petugas dapat saling berbagi informasi serta pengetahuan dalam upaya mitigasi bencana.
Hendri mengatakan walaupun bencana tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi, namun upaya mitigasi tetap harus dilakukan secara maksimal guna menekan resiko.
Ia memaparkan BPBD juga tetap memantau kondisi sekaligus pemeliharaan terhadap sarana serta prasarana pendukung.
Seperti keberadaan shelter, jalur evakuasi, rambu-rambu penunjuk arah, serta serine peringatan dini yang dibunyikan rutin pada tanggal 26 jam 10.00 setiap bulannya.
BPBD Padang mengimbau agar masyarakat terus memperbarui pengetahuan serta kesiapan diri masing-masing daripada larut dalam panik atau cemas.