Sumbarkita – Ketua Tim Hisab Rukyatul Hilal Sumatera Barat, Ikrar Abdi, menyatakan bahwa hilal tidak terlihat di Sumbar karena tertutup awan. Pemantauan hilal dilakukan di Puncak Gado-Gado, Padang, pada Jumat (28/2).
“Laporan ini akan kami sampaikan ke pusat untuk dibahas dalam sidang isbat,” kata Ikrar.
Sementara itu, Kepala BMKG Padang Panjang, Suaidi Alhadi, menjelaskan bahwa berdasarkan parameter astronomi, hilal di Sumatera Barat seharusnya sudah terlihat.
“Saat ini, tinggi hilal di Sumbar mencapai 4,4 derajat, elongasi sekitar 6,4 derajat, dan umur bulan di atas 8 jam. Secara saintifik dan berdasarkan kriteria MABIMS, hilal seharusnya sudah masuk 1 Ramadan,” ujarnya.
Menurutnya, kriteria MABIMS menetapkan bahwa hilal dianggap terlihat jika memiliki ketinggian minimal 3,5 derajat, elongasi di atas 6,4 derajat, dan umur bulan minimal 8 jam.
Namun, kepastian awal Ramadan masih menunggu keputusan resmi dari sidang isbat Kementerian Agama RI.
“Satu Ramadan itu dimulai sejak maghrib. Jadi, jika hasil sidang isbat menetapkan besok sebagai awal Ramadan, maka umat Islam akan mulai berpuasa besok,” tambahnya.