SUMBARKITA.ID — Media sosial diramaikan dengan video Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berada di tengah kerumunan. Salah satunya, video itu diunggah akun @Raj4Purwa, Selasa (23/2/2020).
“Masih adakah keadilan di negeriku?” demikian cuitan yang menyertai unggahan video itu.
Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat Jokowi berada di tengah kerumunan dengan jumlah massa cukup banyak. Orang nomor satu di Indonesia itu terlihat keluar dan menampakkan diri melalui sunroof mobil yang ditumpanginya.
Lantaran banyaknya masyarakat yang berkumpul dan mengerumuni, mobil yang ditumpangi Presiden pun tertahan.
Usai menampakkan diri, Presiden langsung menyapa dengan melambaikan tangan.
Terlihat suami Iriana itu juga memakai kemeja putih dengan masker hitam.
Usai melambaikan tangan untuk menyapa, Jokowi lalu beberapa kali menunjuk masker yang dipakainya. Ia seakan mengingatkan masyarakat yang berkumpul agar tak melupakan protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Namun upaya itu tak membuat masyarakat mundur dan semakin mendekati mobil.
Usai beberapa kali menyapa dengan melambaikan tangan, Jokowi kemudian kembali masuk ke dalam mobil.
Sesaat kemudian, ia kembali keluar dan melemparkan sesuatu kepada masyarakat.
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin membenarkan peristiwa itu terjadi dalam kunjungan kerja ke Maumere, NTT, Selasa (23/2/2021).
“Benar itu video di Maumere. Setibanya di Maumere, presiden dan rombongan melanjutkan perjalanan menuju Bendungan Napun Gete,” kata Bey kepada wartawan, dilansir pojoksatu.id, Selasa (23/2).
Ia menceritakan, sebelum kedatangan Presiden, masyarakat sudah lebih dulu menunggu dan berjajar di sepanjang jalan.
Lantaran banyak masyarakat yang mendekat, membuat iring-iringan mobil menjadi terhambat.
Saat itulah masyarakat semakin mendekat untuk menyapa Jokowi dari dekat.
“Jadi sebenarnya itu melihat spontanitas dan antusiasme masyarakat Maumere menyambut kedatangan Presiden Jokowi,”
Bey menerangkan, aksi presiden dengan menampakkan diri melalui sunroof itu merupakan bentuk kepedulian kepada masyarakat.
“Kebetulan mobil yang digunakan presiden atapnya dapat dibuka, sehingga presiden dapat menyapa masyarakat, sekaligus mengingatkan penggunaan masker,” kata dia.
Hal itu ditunjukkan dengan gestur presiden yang beberapa kali menunjuk masker yang ia kenakan.
Sementara aksi membagi-bagikan sesuatu kepada masyarakat dilakukan merupakan bentuk spontanitas saja.
“Itu spontanitas presiden untuk menghargai antusiasme masyarakat,” terangnya.
Suvenir yang dibagikan yakni buku, kaos dan masker.
“Poinnya, presiden tetap mengingatkan warga tetap menaati protokol kesehatan,” tandasnya. (sk/pojoksatu)