SUMBARKITA.ID — Dinas Pertanian Kota Padang meminta warga memanfaatkan lahan dan pekarangan rumah untuk menanam cabai. Hal itu dinilai dapat menekan tingginya pengeluaran rumah tangga akibat mahalnya harga kebutuhan, terutama cabai merah.
“Kami di dinas pertanian mengimbau masyarakat untuk memanfaatkan lahan di pekarangan rumah untuk menanam cabai agar bisa panen sendiri di saat harganya yang tinggi seperti sekarang,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang Syahrial Kamat kepada SumbarKita, Selasa (12/7/2022).
Jumlah produksi cabai yang menurun dalam beberapa waktu terakhir dinilai Syahrial membuat para pedagang di pasaran sulit mendapatkan pasokan. Kelangkaan itu yang akhirnya menyebabkan tingginya harga cabai di pasaran.
Sebab demikian, dirinya menyarankan masyarakat baik secara mandiri atau kelompok untuk menanam cabai di rumah masing-masing. Masyarakat dapat berkonsultasi dengan penyuluh pertanian yang telah tersebar di tiap kecamatan Kota Padang.
Baca Juga: Mahalnya Harga Cabai Merah Bikin Pedagang Meradang
“Saat ini, kita punya 33 penyuluh tani yang tersebar di Kota Padang. Mereka diharapkan dapat membantu masyarakat yang sedang bertani di rumahnya, baik untuk memandu ataupun membantu,” ujar Syahrial.
Sementara untuk pupuk, Dinas Pertanian Padang menyarankan warga untuk menggunakan pupuk kompos. Selama disiram dan dirawat dengan baik, katanya, tanaman cabai akan dapat tumbuh sempurna.
“Terus perhatikan pertumbuhan cabai dengan baik, agar saat panen nanti hasilnya bisa bagus dan banyak. Untuk petani yang berkelompok kalau banyak panennya, bisa dijual bahkan bisa diekspor,” tuturnya.
Bagi masyarakat yang telah panen, pihaknya juga menganjurkan agar menyimpan cabai di lemari pendingin.
“Sehingga dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama. Sehingga, di saat harga cabai masih melonjak, ibu rumah tangga masih punya stok di rumah,” katanya lagi.
Syahrial menjelaskan setidaknya butuh waktu enam bulan agar tanaman cabai bisa produktif.
“Kalau perawatannya bagus waktu dari tanam ke panen itu 6 bulan. Kalau kurang dirawat panennya bisa menunggu kurang lebih 9 bulan,” pungkasnya. (*)
Reporter: Fajar Alfaridho Herman