Sumbarkita – Aktivitas Gunung Marapi meningkat setelah Idulfitri 2025. Sejak Selasa (1/4) pukul 22.33 WIB gunung itu meletus dengan dentuman keras yang terdengar hingga Bukittinggi. Namun, tinggi kolom abu tidak teramati karena langit berawan.
Pada Rabu (2/4) pukul 06.25 WIB kolom abu terpantau mencapai kurang lebih 350 meter di atas puncak. Pukul 16.04 WIB letusan kembali terjadi dengan ketinggian abu mencapai 1.000 meter di atas puncak.
Pada Kamis (3/4), letusan yang lebih besar terjadi, menghasilkan kolom abu 1.500 meter dengan intensitas tebal ke arah timur, berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Terkait dengan dampak erupsi terhadap penerbangan, pejabat Humas Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Fendrick, memastikan bahwa hingga Kamis siang (3/4), operasional bandara masih berjalan normal.
“Situasi saat ini masih normal. Pantauan kami, arah abu vulkanik mengarah ke Sawahlunto, timur dan barat daya sehingga tidak mengarah ke Padang Pariaman atau BIM,” ujarnya kepada Sumbarkita.
Ia juga memprediksi lonjakan jumlah penumpang di BIM akan terjadi pada Sabtu dan Minggu, dengan jumlah penumpang harian saat ini mencapai 7.000 orang, dan diperkirakan meningkat hingga 9.000 penumpang pada puncak arus balik.
Saat ini status Gunung Marapi berada di level II (Waspada). Pihak bandara terus memantau perkembangan aktivitas vulkanik guna memastikan keselamatan penerbangan.