SUMBARKITA.ID – Kepala Dinas Perdagangan dan Transmigrasi Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Mimi Rianti Zainul, mengatakan tidak ada kelanjutan pembangunan Pasar Rakyat Surantih, Kecamatan Sutera, pada tahun anggaran 2022.
Mimi menyebut, kegiatan pembangunan Pasar Surantih kemungkinan dilanjutkan kembali pada tahun anggaran 2023 yang direncanakan melalui dana Tugas Pembantuan (TP) dialokasikan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Ya, tahun depan kami pastikan ada,” ujarnya pada wartawan di Painan, Rabu (8/3/2023).
Awalnya, Pemkab Pessel secara bertahap menganggarkan Rp18 miliar untuk kegiatan pembangunan Pasar Rakyat Surantih, Kecamatan Sutera. Pasar dengan tiga lantai tersebut ditargetkan rampung pada 2022.
Tahap awal pembangunan dimulai pada 2020, dengan alokasi anggaran Rp2,6 miliar. Kemudian pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021, pemerintah kabupaten kembali mengalokasikan Rp7,2 miliar.
Namun, kegiatan tersebut batal sejalan dengan kebijakan refocusing atau penyesuaian anggaran dari pemerintah pusat untuk pembiayaan percepatan penanganan pandemi Covid-19 secara nasional.
Sebagai antisipasi, pemerintah kabupaten menyiapkan sebanyak 34 kios bagi para pedagang setempat. Namun, kios itu tidak dipakai pedagang, karena dinilai tidak layak.
Sebelumnya, pedagang Sidiyatimar (65) alias Ajo mengeluhkan kondisi Pasar Surantih tersebut. Ia menyebut, dengan kondisi pasar yang semrawut omsetnya sebagai pedagang batu cincin menurun drastis.
“Biasanya waktu masih berdagang diluar (pasar lama) omset saya mencapai Rp500 ribu sehari. Sekarang sejak pindah kedalam untuk beli minyak motor saja susah, karena pembeli sepi. Apalagi kondisi pasar sekarang sudah seperti kandang sapi saja,” ujarnya.