“Kemudian, gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan, tidak ada anggota keluarga yang merokok, akses air bersih, penggunaan jamban yang sehat, dan keikutsertaan keluarga dalam JKN,” tambahnya.
Depitra menekankan bahwa Germas merupakan tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan bersama oleh berbagai komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk berperilaku sehat demi meningkatkan kualitas hidup.
“Upaya yang dilakukan untuk membudayakan Germas meliputi peningkatan edukasi hidup sehat, kualitas lingkungan, pencegahan dan deteksi penyakit dini, penyediaan pangan sehat, perbaikan gizi, serta peningkatan perilaku hidup sehat dan aktivitas fisik,” jelasnya.
Menurut Depitra, Germas memberikan dampak positif seperti menjaga kesehatan, meningkatkan produktivitas, menjaga kebersihan lingkungan, dan mengurangi biaya pengobatan.
“Selain itu, memeriksa kesehatan setiap enam bulan sekali, seperti cek tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol, serta tes darah di laboratorium,” tambahnya.
Sementara itu, Dosen Unversitas Andalas (UNAND), Rizanda Machmud, menjelaskan bahwa kunci sukses Germas terletak pada kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, serta integrasi Germas menjadi bagian dari budaya sehari-hari di Kota Padang.
“Germas merupakan kegiatan prioritas nasional. Dalam RPJMN 2020-2024, pelaksanaan Germas sudah harus pada tahap implementasi. Pembudayaan Germas dilakukan melalui kegiatan penggerakan langsung di masyarakat dengan penerapan pola hidup sehat,” ujar Rizanda Machmud.