Sumbarkita – Potensi gempa bumi berpotensi tsunami kembali menjadi perbincangan pasca terjadinya guncangan besar di Jepang beberapa hari lalu.
Apalagi pada Minggu (11/8), Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyinggung kekhawatiran para ilmuwan Indonesia tentang seismic gap atau wilayah yang tidak mengalami gempa besar dalam waktu lama di zona megathrust Selat Sunda dan Mentawai-Siberut.
Menurut BMKG, gempa Megathrust berpotensi terjadi di Mentawai-Siberut, Sumatera Barat (Sumbar).Selain Megathrust Mentawai-Siberut, Megathrust Selat Sunda juga berpotensi membawa gempa besar.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono memperkirakan bahwa Megathrust Selat Sunda memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M 8,7 dan Megathrust Mentawai-Siberut M 8,9.
Kata BMKG, Megathrust Mentawai-Siberut sudah lama tidak melepaskan energi besarnya yang berpotensi membawa gempa hingga magnitudo 8,9. Rilisan gempa di kedua segmen megathrust bisa dikatakan tinggal menunggu waktu.
Dari peringatan BMKG tersebut, mitigasi gempa dan tsunami sangat penting diketahui untuk mengurangi dampak bencana dan korban jiwa.
Berikut beberapa langkah mitigasi yang bisa kamu lakukan:
1. Tas siaga bencana untuk mitigasi gempa tsunami adalah perlengkapan penting yang harus dipersiapkan agar Anda dan keluarga bisa lebih siap menghadapi situasi darurat. Isi tas siaga bencana yakni, dokumen penting ijazah, surat tanah, akta kelahiran dll. Kemudian, obat-obatan pribadfi dan kotak P3K (plester, antiseptik, pembalut luka, perban, gunting, masker wajah dan sarung tangan medis).