Ipan melanjutkan bahwa sebagai pengusaha sukses, Epyardi dapat memberikan tips-tips kepada mahasiswa untuk menjadi pengusaha dan memulai usaha. Menurut Ipan, hal seperti itu dibutuhkan mahasiswa karena setelah wisuda, mahasiswa akan memilih untuk mencari pekerjaan atau membuka usaha.
“Pak Epyardi tidak mau berada di zona nyaman. Meskipun sudah kaya dari hasil menjadi kapten kapal selama sebelas tahun, beliau ingin mengembangkan diri lebih baik lagi. Beliau berhenti jadi kapten kapal dan bekerja di perusahaan-perusahaan perkapalan, tetapi bukan untuk mencari uang, melainkan untuk menyerap ilmu. Setelah mendapatkan cukup ilmu, beliau membuka beberapa perusahaan perkapalan di Tanjung Priok, salah satunya Kaluku Maritima Utama,” ucapnya.
Kisah Epyardi tersebut, kata Ipan, menginspirasi mahasiswa untuk terus mengembangkan diri dan tidak terjebak dalam zona nyaman dan tidak cepat puas dengan capaian. Menurutnya, kisah hidup Epyardi tersebut dapat menjadi inspirasi bagi anak muda untuk terus belajar untuk menggapai sesuatu walau tidak lagi menjadi mahasiswa.