SUMBARKITA – Full day school di Pariaman terasa amat melelahkan bagi sebaagian besar murid Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Wali muridpun mengeluhkan kebijakan tersebut.
Dari informasi yang Sumbarkita peroleh, murid kelelahan, kesehatan menurun, tidak semangat, mulai mengeluhkan pelajaran.
Sedangkan orang tua murid atau wali murid mengeluhkan terkait pengeluaran bertambah.
Rafkiman salah satu anaknya sekolah di SDN 04 Rawang, Pariaman. Setiap hari, semenjak full day school diberlakukan ia terpaksa mengantarkan nasi untuk anaknya.
Baca Juga : Kebijakan Full Day School di Pariaman Dinilai Tergesa-Gesa, Ini Tangapan DPRD dan Pihak Sekolah
“Kalau tidak ada waktu untuk mengantarkan maka terpaksa anak saya suruh bawa nasi di rumah,” kata Rafkiman, Selasa 13 September 2022.
Dikatakannya, anak harus diberikan makan siangnya karena tidak menungkin ia beli makan siang di luar sendiri.
“Anak saya ada tiga, dua di SD dan satu di SMP. Mau tak mau pengeluaran bertambah, dan waktu cukup tersita,” kata Rafkiman.
Senada dengan Rafkiman, salah satu warga bernama Anas juga mengeluhkan hal yang sama.
Dia khawatir anaknya sering mengeluhkan dan berkata kelelahan saat menjalani full day school.
“Pulang dari sekolah, anak saya langsung mandi untuk siap-siap pergi ngaji atau MDA. Tiga hari menjalani itu, anak saya berkata lelah dan capek. Ia ingin libur saja mengaji,” kata Anas.
Semenjak itu, katanya lagi, anak lebih sering murung di rumah. “Mungkin karena capek,” imbuhnya.