Padang – Ketua DPRD Sumbar Supardi berkomitmen memperkuat produk industri Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas.
Komitmen tersebut diungkapkan Supardi saat meninjau proses pembuatan Batik Lumpo pada tiga SMK di Kota Padang, Jumat (8/9/2023).
Tiga SMK yang ditinjau itu adalah SMK 4 SMK 8 dan SMK 2. Tiga SMK itu saling bermitra dengan menerapkan pola hulu ke hilir dalam produksi Batik Lumpo.
SMK 4 merupakan hulu dengan memproduksi dasar kain batik, semi hilirnya SMK 8 yang merancang kain batik hasil SMK 4 menjadi produk textile. Sementara untuk pemasaran dilakukan oleh SMK 2 sebagai hilirisasi.
“Konsep hulu ke hilir yang diterapkan perlu kita dukung dan diberikan penguatan. Sehingga tiga sekolah ini bisa terus mengasah jiwa entrepreneur siswa yang bermanfaat untuk masa depan anak dan daerah,” ucap Supardi.
Dikatakannya, penanaman nilai-nilai entrepreneur merupakan sebuah proses, tidak ada jurusan kusus pada pendidikan formal untuk menumbuhkan jiwa itu, namun lingkungan bisa menjadi salah satu faktor mengasah bakat alami seseorang.
“Jadi kolaborasi yang dilakukan oleh SMK 4 SMK 8 dan SMK 2 bisa dijadikan role mode untuk siswa sebagai bekal masa depan. Sehingga saat lulus siswa bisa menerapkan proses-proses yang telah dilalui sebagai individu yang mandiri,” ungkap Supardi.
Disampaikan, produk yang dihasilkan oleh tiga SMK di Kota Padang pada bidang textile tidak kalah dengan produk yang dihasilkan oleh industri besar, jika diperkuat lagi. Bukan tidak mungkin bisa merambah pasar internasional. Proses terus berjalan, kedepan produk SMK asal Sumbar diyakini bisa diperagakan pada expo-expo kelas dunia.
“Ke depan kita mendorong pemerintahan provinsi bisa memberikan perhatian lebih terhadap SMK-SMK yang ada, terutama yang memiliki potensi. Seperti SMK 2 Padang yang memiliki tempat pemasaran produk, kedepan kita akan jadikan SMK 2 sebagai pusat penjualan produk-produk SMK se Sumbar,” tuturnya.
KOMENTAR