Sumbarkita – Distribusi pupuk bersubsidi di Sumatera Barat (Sumbar) dinilai masih menghadapi berbagai kendala, seperti akses terbatas ke kios pupuk dan masalah pembaruan data yang memengaruhi alokasi pupuk.
Menanggapi hal tersebut Anggota Ombudsman RI Yeka Hendra Fatika, bersama Wakil Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Gusrizal, memantau langsung distribusi pupuk bersubsidi di Gudang Penyangga Pupuk BGR Logistik Padang Pariaman, Selasa (13/8).
Yeka mengatakan, Gudang Pupuk DC Padang Pariaman termasuk gudang yang sudah berstandar baik. Meskipun begitu, pengelola masih harus melakukan peningkatan efisiensi alam pendistribrusian kepada petani.
“Distribusi pupuk sudah sesuai standar, tapi perlu perbaikan agar petani menerima pupuk lebih cepat dan tepat waktu,” ujar Yeka.
Selain itu, Yeka juga menyoroti pentingnya penambahan kuota pupuk bersubsidi dan pembaruan data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang lebih sering dan akurat.
“Kami mengapresiasi penambahan kuota pupuk bersubsidi, tapi harus diimbangi dengan perbaikan sistem distribusi dan pendataan,” tambahnya.
Yeka juga mendorong pengembangan mode offline pada aplikasi i-Pubers untuk membantu petani di daerah dengan konektivitas internet terbatas.