Ada yang ambil keputusan langsung dalam rapat, ada yang dirapatkan lagi sampai tuntas.
1. Zaman SBY beberapa keputusan penting diambil dalam rapat seperti mengurangi defisit APBN tahun 2005 dengan menaikkan harga BBM sebesar 126%.
“Ini terbesar dalam sejarah, tanpa demo karena langsung dibarengi dengan BLT,” jelasnya.
2. Begitu juga konversi minyak tanah ke LPG diputuskan dalam sidang kabinet tahun 2006 sehingga defisit APBN terjaga dengan aman.
3. Keputusan pembangunan infrastruktur dengan kerangka konektivitas disetujui di kabinet dan banyak lagi sehingga pertumbuhan ekonomi dapat dicapai.
4. Rapat rapat yang menghasilkan keputusan bidang sosial dan ekonomi untuk mengatasi krisis ekonomi dunia 2008-2009 tanpa efek besar di bawah koordinasi Menteri Keuangan Sri Mulyani.
5. Keputusan penting juga dicapai pada era SBY dalam bidang perdamaian atau penyelesaian konflik di Aceh yang juga disetujui melalui sidang kabinet.
Pada pemerintahan SBY, langkah langkah penanganan cepat tsunami Aceh yang merupakan salah satu bencana alam terbesar di dunia, juga menjadi keputusan penting yang diambil pada sidang kabinet.
6. Pembentukan BRR yang berhasil merekonstruksi Aceh pasca tsunami. Demikian pula penanganan bencana alam Yogya dan Padang.
Dan banyak lagi keputusan-keputusan yang tentunya diputuskan dalam sidang kabinet baik rapat terbatas ataupun paripurna. Sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tercapai.
Hal yang sama pada zaman Pak Jokowi periode pertama dan kedua, begitu banyak keputusan-keputusan yang diambil dalam rapat-rapat, baik rapat terbatas ataupun paripurna sehingga dapat berjalan program pembangunan infrastruktur dan mengatasi Covid-19 dengan sangat berhasil. (pojoksatu)