SUMBARKITA.ID — Partai Keadilan Sejahtera (PKS) membantah pernyataan PDIP yang menyebut Sumatera Barat berubaH total setelah 10 tahun dikuasai PKS. Partai berlambang bulan sabit kembar itu juga membantah memprovokasi masyarakat Sumbar tidak mendukung kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
Malah, pihaknya sangat menghargai Jokowi.
“Kami sangat menghargai Pak Jokowi selaku kepala negara dan pemerintahan,” sambungnya.
Menurutnya, kritik terhadap pemerintahan dan Presiden Jokowi selama ini adalah sebuah hal yang wajar. Apalagi, dalam demokrasi, tidak ada larangan kritik terhadap pemerintahan.
Dengan demikian, kata dia, fungsi check and balances berjalan dengan baik.
“Sangat wajar melakukan kritik yang konstruktif dan membangun, memeriksa dan menyeimbangkan di kekuasaan,” ujarnya.
Karena itu, ia membantah memprovokasi dan menghasut masyarakat Sumbar.
Sebaliknya, ia menyebut tuduhan PDIP itu terlalu menyudutkan dan tidak ada buktinya. Apalagi sampai PKS disebut menolak kepemimpinan Presiden Jokowi.
“Jadi tuduhan memprovokasi masyarakat Sumbar agar menolak Pak Jokowi jelas tidak berdasar dan tendensius,” tandasnya.
Sebelumnya, politikus PDIP Zuhairi Misrawi mengatakan, pernyataan Ketua DPP PDIP Puan Maharani soal Pancasilais itu lebih dalam perspektif kekiniannya.
“Karena harapannya agar Pancasila benar-benar membumi dalam laku keseharian dan kehidupan berbangsa di Indonesia,” ujarnya.
Zuhairi juga menilai, semenjak 10 tahun dipimpin PKS memang berubah total. Banyak kader PKS yang memprovokasi masyarakat untuk menolak kepemimpinan Pak Jokowi.
“Padahal Presiden Jokowi adalah Presiden Indonesia yang menaruh perhatian besar terhadap kemajuan Sumatera Barat,” ujarnya.
Bahkan Zuhairi menuturkan, di Sumbar tidak hanya semangat berkehidupan berbangsa atas dasar Pancasila yang semangatnya tampak menurun. Namun, juga nampak tidak ada kemajuan fundamental.
KOMENTAR