AGAM, SUMBARKITA – AO (18) yang ditemukan tewas bersimbah darah di perkebunan sawit di Padang Kuciang, Jorong Durian Kapeh, Nagari Tiku Utara, Kecamatan Tanjung Mutiara, Kabupaten Agam, Rabu malam (28/9/2022) dikenal warga sebagai gadis yang baik dan ramah.
Gadis yang masih berstatus pelajar di SMAN 1 Tiku itu semasa hidupnya dikenal sebagai pribadi yang ramah dan suka membantu orang tuanya.
Bahkan sebelum ditemukan tewas, AO meninggalkan rumah untuk pergi memotong rumput ke areal perkebunan sawit yang tidak jauh dari kediamannya.
Salah seorang warga, Yeni kepada Sumbarkita.id mengungkapkan AO merupakan gadis remaja yang dikenali baik di mata warga Bukik Batu Apuang
“Anaknya baik, dia satu kelas dengan anak saya di SMA 1 Tiku. Di sekolah kata anak saya, korban juga sangat baik,” kata Yeni, Kamis (29/9/2022).
Yeni mengaku terkejut mendengar infromasi AO tewas dibunuh oleh YI (38) yang juga warga Nagari Bukik Batu Apuang.
“Korban dan pelaku yang ditangkap itu (YI) sama-sama warga sini. Saya juga terkejut mendengarnya,” ungkapnya.
Yeni menjelaskan pelaku yang ditangkap polisi itu sebentar lagi berencana akan melangsungkan pernikahan.
“Padahal saya dengar, yang ditangkap itu sebentar lagi akan menikah,” ungkap Yeni.
Yeni mengaku tidak mengetahui hubungan antara pelaku dan korban.
“Tidak tau saya apa hubungan mereka, yang jelas mereka sama-sama warga sini,” imbuhnya.
Polres Agam sebelumnya mengungkapkan motif awal pembunuhan. Pelaku YI diduga sakit hati kepada korban hingga akhirnya tega membunuh korban.
Namun, keterangan itu menurut kepolisian masih informasi awal. Saat ini polisi masih melakukan pendalaman apa yang membuat YI tega menghabisi nyawa gadis belia yang masih berstatus pelajar itu.
Kapolres Agam AKBP Ferry Ferdian mengungkapkan saat ditangkap, YI mengaku telah membunuh korban dengan cara memukul kepala korban sebanyak dua kali menggunakan gagang parang.
Korban yang menjerit dan melakukan perlawanan, membuat YI panik hingga akhirnya membacok korban beberapa kali hingga akhirnya tewas.
“Sebelum meninggalkan TKP, pelaku membuang satu buah parang dan satu buah sabit ke sebuah parit di sekitar lokasi,” ungkap Ferry. (*)
Editor: RF Asril