SUMBARKITA.ID — Asam lambung merupakan salah satu penyakit yang banyak ditemui pada masyarakat Indonesia. Tidak hanya pada remaja, namun juga pada seseorang bayi, dewasa hingga lansia.
Apa Perbedaan Asam Lambung dan Maag?
Bagi beberapa orang, asam lambung dan maag mungkin dianggap hal yang sama. Padahal, ada perbedaan antara kedua penyakit yang menyerang organ pencernaan tersebut. Kedua penyakit ini memang punya gejala yang sama, wajar saja jika beberapa orang masih sering salah kira apakah mereka menderita asam lambung atau maag.
Secara umum, asam lambung terjadi karena cairan alami yang dibuat untuk mempermudah pencernaan di lambung itu diproduksi secara berlebih. Asam lambung atau GERD lantas kembali ke kerongkongan karena rusaknya otot kerongkongan sehingga menimbulkan rasa asam di mulut hingga heartburn.
Sementara, maag disebabkan karena luka atau peradangan pada lambung yang menyebabkan sakit, mulas, dan perih pada perut. Kondisi maag bisa diperburuk dengan asam lambung dan akan menyebabkan komplikasi jika tidak segera mendapatkan perawatan yang tepat.
Penyebab Asam Lambung
Dilansir dari berbagai sumber, pada beberapa kasus asam lambung yang masuk ke tahap parah, maka penderita akan mengalami kesulitan dalam menelan makanan. Untuk itu, penting melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan atau mengetahui ciri-ciri meringankan gejala asam lambung.
Baca Juga: Ceker Ayam Katanya Kurang Baik untuk Kesehatan, Benar Gak Sih?
Contohnya, saat menelan, otot di bawah kerongkongan alias sfingter esofagus akan rileks dan membuat makanan serta cairan mengalir ke perut, setelahnya sfingter akan menutup kembali.
Namun, masalah pada otot kerongkongan membuat asam lambung naik kembali ke kerongkongan.