Pasaman Barat – Puluhan korban gempa Pasaman Barat menggelar yasinan dan tahlilan di teras kantor bupati setempat, Senin (18/9/2023). Mereka berharap pemerintah bisa mempercepat proses pencairan dana bantuan gempa.
Pantauan di lokasi, terlihat massa perempuan membaca surat yasin dan diikuti puluhan massa aksi lainnya. Beberapa diantara mereka sempat meneteskan air mata.
Salah seorang peserta aksi, Mashendi mengatakan, mereka telah 15 hari menggelar aksi di Kantor Bupati Pasbar. Peserta aksi berharap Pemkab Pasbar luluh hatinya.
“Kita yasinan dan tahlilan serta doa bersama ini bisa membuka pintu hari pemerintah daerah untuk mempercepat pencairan bantuan warga korban gempa ini,” kata Mashendi.
Mashendi menuturkan, saat ini warga korban gempa tidak bisa berbuat banyak.
“Saat orasi kami tidak didengar oleh pemerintah, maka kami memanjatkan doa kepada tuhan dengan besar harapan setelah aksi ini semua tuntutan kami dikabulkan,” tambahnya.
Ia menyebut, meski tim verifikasi sudah turun ke lapangan, namun pencairan dana bantuan gempa itu hingga saat ini masih tersendat.
“Kita mendesak pencairan bantuan dana rumah rusak berat dan membuat SK baru data korban gempa yang tertinggal serta realisasi bantuan rusak sedang hingga ringan,” ujarnya.
Diketahui, massa melakukan aksi sejak pagi hari. Namun hingga siang, unsur pemerintah daerah setempat tak kunjung menemui warga. Kendati demikian, massa terlihat masih berkumpul dan terus-menerus berorasi menggunakan pengeras suara. ***
KOMENTAR