Selain itu, kata Yoga, pihaknya menyelenggarakan kegiatan itu untuk meningkatkan kesadaran politik dan partisipasi masyarakat untuk aktif dalam pemilihan kepala daerah dan memahami pentingnya partisipasi politik yang kritis. Tujuan lainnya, kata Prima, ialah mengedukasi masyarakat dan mahasiswa tentang keseimbangan antara kebutuhan ekonomi, lingkungan, dan sosial dalam pembangunan daerah yang berkelanjutan.
Pada bedah visi dan misi calon gubernur dan wakil gubernur, kata Prima, pihaknya mengusung tema “Pembangunan Berkelanjutan, Perubahan Iklim, Energi Bersih yang Berkeadilan, dan Mitigasi Bencana”. Untuk membahas tema tersebut, pihaknya menghadirkan tiga panelis untuk memberikan pertanyaan kepada calon kepala daerah dan menanggapi jawaban mereka, yaitu Ganefri, Ardinis Arbain, Nofi Yendri Sudiar.
Panitia memberikan kesempatan kepada Epyardi Asda-Ekos Albar sebagai pasangan calon kepala daerah yang pertama memaparkan visi misi mereka yang berhubungan dengan tema tersebut. Setelah itu, panitia memberikan kesempatan kepada Mahyeldi-Vasko. Namun, hanya Vasko hanya hadir dalam kegiatan itu, sedangkan Mahyeldi absen.
“Sepertinya Buya berhalangan hadir karena jadwal beliau pun di tempat lain di luar kota. Jadi, biar kita efektif, mungkin bisa kita wakili. Itu kan fungsinya wakil dan gubernur untuk saling mewakili kalau salah satunya berhalangan,” kata Vasko saat ditanya tentang kehadiran Mahyeldi oleh moderator.