Iwan juga menepis tudingan wartawan tidak berani menyampaikan kritik maupun menulis berita terkait pengawasan.
“Semua itu tidak benar, dia saja yang tidak membaca berita selama ini. Padahal pemberitaan masalah kasus SD 08 di Jangkak sudah seringkali diberitakan,” ujarnya.
Iwan lantas menyebut berita lainnya yang mengkritisi kinerja Pemko Bukittinggi seperti masalah drainase, Perwako 40-41, demo pedagang Aur Kuning menolak Perda Pengelolaan Pasar, kasus awning, kasus Inses dan lainnya.
“Semuanya bisa dicek fakta dengan link pemberitaan baik searching google atau dokumen tersimpan,” sambungnya.
Terakhir, Iwan atas atas nama PWI Bukittinggi berharap tidak ada lagi kejadian serupa. Dia bilang, wartawan bisa saja membantah pernyataan Ramlan di KPU tersebut. Namun demi kondusivitas pendaftaran calon di KPU, PWI berusaha untuk diam.
“Ke depan kita tidak ingin kondisi serupa terulang agar hubungan seluruh tokoh masyarakat serta warga secara umum dengan wartawan tetap terjaga baik,” imbuhnya.