Padang – Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat (Sekdaprov Sumbar) Hansastri meminta seluruh perangkat daerah terkait untuk mematangkan skenario penyelenggaraan angkutan selama masa libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 (Nataru) di Sumbar.
Menurutnya, permasalahan yang sering muncul menjelang dan setelah perayaan libur panjang Nataru adalah potensi kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, serta peningkatan kebutuhan layanan transportasi dan infrastruktur.
“Libur Nataru ini biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur sekaligus beribadah bagi saudara-saudara kita yang merayakan Natal. Oleh karena itu, pemerintah di semua sektor harus mempersiapkan diri dengan matang skenario angkutannya, sehingga terwujud keamanan berlalu lintas,” ujar Hansastri, dikutip infopublik Kamis (7/12).
Selain itu, permasalah lain yang juga muncul adalah peningkatan kebutuhan BBM dan gas, peningkatan permintaan kebutuhan pokok, potensi gangguan ketentraman dan ketertiban masyarakat, serta potensi bencana alam.
Hansastri meminta setiap pihak terkait untuk mengidentifikasi isu sedini mungkin, demi mengantisipasi serta mempersiapkan berbagai kemungkinan yang bisa datang melalui perencanaan atau skenario yang bersifat antisipatif.
Di antara skenario antisipatif yang dapat dilaksanakan, sambungnya, adalah mendirikan posko terpadu Nataru 2023/2024.
Kemudian, optimalisasi pembangunan dan perbaikan infrastruktur jalan dan jembatan, fasilitas pendukung pada titik strategis lalu lintas, serta penempatan fasilitas kesehatan selama 24 jam di posko terpadu.
Selanjutnya, pengaturan rest area untuk menghindari kerumunan, memastikan dan memantau kesiapan simpul transportasi, serta memastikan kesiapan sarana transportasi untuk mengantisipasi lonjakan mobilitas masyarakat.
“Terutama soal aktivitas di perlintasan kereta api yang sering menyebabkan kecelakaan fatal,” tambahnya.