Sumbarkita — Anggota Komisi V DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Endarmy, menyoroti peningkatan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak yang terjadi belakangan ini di wilayah tersebut.
Ia menegaskan bahwa fenomena ini harus menjadi perhatian serius semua pihak, tidak hanya pemerintah tetapi juga masyarakat secara luas.
“Kekerasan terhadap perempuan dan anak sudah masuk kategori mengkhawatirkan. Ini bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tanggung jawab kita bersama sebagai masyarakat,” ujar Endarmy yang juga menjabat sebagai Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Sumbar pada Rabu (21/5).
Menurutnya, upaya pencegahan harus dilakukan secara sistematis dan kolaboratif, termasuk dengan memperkuat peran keluarga sebagai benteng pertama dalam perlindungan anak dan perempuan.
“Banyak kasus kekerasan terjadi justru di lingkungan keluarga. Oleh karena itu, penting untuk memperkuat institusi keluarga agar mampu menciptakan ruang aman bagi semua anggotanya,” kata Endarmy.
Ia mendorong pemerintah daerah untuk menyusun program strategis yang fokus pada pemberdayaan keluarga serta menanamkan nilai-nilai perlindungan melalui pendidikan karakter dan revolusi mental di kalangan generasi muda.
“Program penguatan keluarga harus diperbanyak, termasuk sosialisasi nilai perlindungan perempuan dan anak di sekolah-sekolah dan komunitas masyarakat. Ini harus menjadi agenda prioritas pemerintah daerah,” tegasnya.
Endarmy juga menekankan pentingnya sinergi antara berbagai elemen masyarakat, seperti lembaga pendidikan, tokoh agama, organisasi perempuan, serta aparat penegak hukum untuk menekan angka kekerasan dan menindak pelaku dengan tegas.