Sumbarkita – Ketua Tim Ekshumasi dan Autopsi Ulang Jenazah Afif Maulana dari Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI), dr. Ade Firmansyah, mengungkapkan hasil analisis terkait penyebab kematian Afif, yang jatuh dari ketinggian 14,7 meter.
Tim forensik melakukan penghitungan dan analisis dengan mempertimbangkan tinggi badan dan berat Afif. Dengan data ini, tim forensik mengitung indeks massa tubuh dan memperkirakan efek dari jatuh dari ketinggian tersebut.
Ade mengungkapkan, analisis menunjukkan bahwa energi yang diterima oleh tubuh Afif saat jatuh mencapai 7200 joule, melebihi batas toleransi tubuh manusia, terutama di area kepala dan punggung.
“Energi yang besar ini menunjukkan bahwa jatuh dari ketinggian lebih dari 12 meter tergolong sebagai panic high falls,” jelasnya.
Dalam penjelasannya, ia menguraikan bahwa kepala, punggung, dan bagian tubuh lainnya mengalami benturan saat jatuh, yang menyebabkan luka serius.
“Luka-luka yang ditemukan di belakang tubuh sesuai dengan mekanisme jatuh, di mana bagian punggung dan kepala akan membentur tanah,” tambahnya.
Selain itu, analisis menunjukkan adanya lesi pada jaringan otak, dikenal sebagai lesiku dan lesikoteku, akibat benturan kepala saat jatuh.
Patah tulang di area kemaluan juga ditemukan, menandakan bahwa kejadian ini merupakan dampak dari energi yang tinggi.