PARIAMAN, SUMBARKITA – Cuaca buruk yang terjadi di Kota Pariaman sejak Jumat kemarin memaksa para nelayan tidak dapat mencari ikan ke laut.
Salah seorang nelayan di kawasan pesisir pantai Pauah Pariaman, Yurisman (39) mengatakan, jika dipaksakan melaut di saat cuaca buruk akan berisiko tinggi.
“Cuaca dari kemarin tidak bersahabat. Badai dan hujan cukup lama dan berulang-ulang. Berisiko bagi kami untuk ke laut,” ungkapnya kepada SumbarKita, Sabtu (20/8/2022) siang.
Yurisman menjelaskan biasanya cuara buruk seperti sekarang berlangsung selama empat hingga lima hari.
“Jika dipaksakan melaut, badai dan ombak besar kapan saja bisa datang dan menghantam kapal. Badai seperti ini bisa terjadi selama empat atau lima hari,” katanya.
Di saat seperti ini, Yurisman mengisi waktu luangnya untuk merawat jala dan memeriksa keadaan kapal.
“Kalau badai udah reda lagi, maka kita sudah siap untuk melaut lagi,” katanya.
Senada dengan Yurisman, Gindo (42) juga terpaksa diam di rumah karena tidak bisa ke laut mencari ikan.
“Ya terpaksa tidak ke laut. Badai-badai begini mana bisa nangkap ikan. Bisa-bisa kita yang tenggelam,” kata Gindo.
Gindo mengungkap saat cuaca normal hasil tangkapan yang ia peroleh bersama nelayan yang lain cukup memuaskan.
“Kalau hasil tangkapan musim ini lumayan memuaskan. Namun jika badai terus menerus, tentu jadi masalah bagi kami,” katanya.
Gindo dan Yurisman berharap badai segera berlalu sehingga ia bisa segera kembali melaut. (*)
Editor: RF Asril