“Saya yang memikirkan kita akan memikirkan selective groups needs yang betul-betul bisa berjuang. Bisa upgrade UMKM-nya, produknya sehingga mereka bisa melayani lembaga-lembaga. Kota padang harus betul-betul ramah investasi,” ucapnya.
Maigus Nasir, calon wakil wali kota 01, menambahkan bahwa mindset pengelolaan pasar harus berubah. Menurutnya, pasar bukan lagi hanya tempat transaksi jual beli, tetapi juga harus menjadi destinasi rekreasi bagi warga.
“Pasar harus jadi tempat yang nyaman dan menarik, sehingga masyarakat tertarik datang untuk berbelanja sekaligus berekreasi,” kata Maigus.
Selanjutnya, pasangan calon nomor urut 02, Muhammad Iqbal menyoroti masalah keamanan dan kebersihan sebagai kunci utama untuk menarik investor dan wisatawan. Menurutnya, jika masalah ketertiban dan sampah di Padang tidak segera diatasi, sulit bagi kota ini untuk bersaing dengan daerah lain.
“Kota yang bersih dan aman adalah syarat utama bagi pertumbuhan ekonomi. Jika kita tidak bisa menjaga ketertiban, bagaimana kita bisa berharap orang mau berinvestasi atau berkunjung?” tegas Iqbal.
Dia menekankan bahwa permasalahan seperti parkir liar dan premanisme harus diberantas untuk menciptakan lingkungan yang lebih kondusif.
Calon wakilnya, Amasrul, menambahkan bahwa selain perdagangan, sektor pertanian dan perikanan juga perlu diperhatikan. Dia menilai, ketiga sektor ini adalah pilar utama ekonomi Padang, yang jika dikelola dengan baik, bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Pertanian dan perikanan harus menjadi prioritas. Nelayan kita masih banyak yang menggunakan cara tradisional, ini perlu ditingkatkan agar mereka bisa bersaing,” jelas Amasrul.
Sementara itu, Hendri Septa, calon wali kota nomor urut 03, dalam jawabannya menekankan keberhasilannya selama menjabat sebagai wali kota Padang dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan mendorong investasi melalui sektor Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE).
Dia mengklaim bahwa selama masa jabatannya, Kota Padang mampu menarik ribuan pengunjung dalam berbagai acara yang diselenggarakan, yang membawa dampak ekonomi signifikan bagi kota.
“Kami sudah menyiapkan Padang untuk menjadi kota MICE, yang akan mendatangkan banyak investasi. Setelah pandemi Covid-19, kita berhasil mendatangkan 5.000 orang dalam satu acara besar yang menghasilkan perputaran uang hingga Rp 26 miliar dalam waktu lima hari,” jelas Hendri.
Dia juga menekankan bahwa pembangunan di Padang harus berkelanjutan dan berbasis lingkungan hidup. Menurutnya, kebijakan yang ramah investasi dan menjaga kelestarian lingkungan akan menjadi prioritas utama jika dia terpilih kembali.
“Isu lingkungan dan keberlanjutan ekonomi harus berjalan beriringan. Kita perlu menciptakan iklim investasi yang ramah tetapi tetap menjaga keseimbangan ekosistem,” tambahnya.