SUMBARKITA.ID – Banyak masyarakat yang tidak menyadari bahwa sampah plastik ternyata dapat dikreasikan menjadi berbagai kerajinan tangan, hiasan rumah dan aksesoris yang bernilai ekonomi. Namun tujuan utamanya adalah untuk mengatasi persoalan global terkait sampah plastik yang ada di rumah dan lingkungan sekitar.
Eri Susanti (50), Warga Kampung Padang Laweh, Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), ternyata memiliki kesadaran dan kemampuan dalam mengatasi persoalan lingkungan tersebut.
Ia bercerita, sampah plastik bekas kemasan minuman ringan dapat diolah menjadi berbagai barang kebutuhan rumah tangga. Dari sampah plastik tersebut, ia menyulap menjadi tikar, keranjang, tas, taplak meja, tirai, sarung pot bunga, bahkan hingga jadi sajadah.
Eri Susanti menyebut, ide kreatif tersebut diperoleh dari kakaknya sekitar dua tahun yang lalu.
“Awalnya hanya coba-coba untuk keperluan di rumah saja. Namun akhirnya berkembang jadi sebuah usaha. Kami memperoleh sampah plastik ini dari pedagang minuman ringan di sekitar kampung ini. Kadang saya menjemput langsung ke pedagang minuman yang tersebar di Kecamatan Sutera dan Lengayang,” katanya, Selasa (14/2/2023).
Ia menuturkan, tas jinjing ukuran sedang bisa menghabiskan bahan setengah kilogram sampah plastik.
“Satu hari saya bisa menyelesaikan tiga tas jinjing. Satu tas jinjing ini kami jual dengan harga Rp35.000 di tempat. Kalau dijual ke pasar harganya Rp50.000,” ucapnya lagi.
Selanjutnya, kata dia, tikar lantai dijualnya seharga Rp300.000 hingga Rp400.000. Harga bisa bervariasi tergantung ukuran tikar. Sementara itu, sajadah dijualnya Rp30.000 dan taplak meja Rp20.000.
“Saat ini kami menjual hasil kerajinan tangan ini di galeri kedai depan rumah. Namun jika produknya banyak, kami bakal menjajakannya ke pasar terdekat atau ke kampung-kampung di Kecamatan Sutera,” ujarnya.
Sementara itu, Haridman selaku Ketua Pengelola Desa Wisata Nagari Amping Parak, Kecamatan Sutera menyebut, sampah plastik hingga kini masih menjadi momok yang menakutkan bagi keberlangsungan hidup manusia, sehingga diperlukan usaha serius dari berbagai pihak untuk mengelolanya.
Namun di samping bahaya yang ditimbulkan, sampah plastik ternyata juga memiliki potensi yang menjanjikan jika dikembangkan sebagai produk usaha kreatif.
“Kecamatan Sutera ini tergolong padat penduduk, sehingga memiliki persoalan serius terhadap lingkungan. Jika masyarakat mampu memanfaatkan dan mengelola sampah plastik ini dengan baik, maka dipastikan kondisi perekonomian masyarakat sekitar meningkat,” katanya. ***