SUMBARKITA.ID – Menjelang hari raya Idul Adha yang jatuh tanggal 9 Juli 2022 mendatang, Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Padang meminta masyarakat dan panitia Kurban untuk hati-hati dalam memilih hewan kurban.
Walaupun tingkat penyebaran wabah PMK di Sumbar mulai berkurang dan seluruh ternak di Kota Padang aman dari PMK. namun panitia kurban tetap diminta untuk tidak menggunakan ternak penyintas wabah PMK.
“Kami harap panitia kurban tidak menggunakan ternak penyintas PMK untuk jadi hewan kurban,” kata Kepala Dinas Pertanian Kota Padang, Syahrial kepada SUMBARKITA.ID, Kamis (23/6/2022).
Syahrial memastikan saat ini di Kota Padang sudah bersih dari wabah PMK. Sebanyak 32 sapi yang ditemukan terkena wabah PMK, seluruhnya sudah dinyatakan sembuh.
Kemudian, Dinas Pertanian dan Peternakan juga melakukan monitoring terhadap lalu lintas sapi yang keluar masuk di Kota Padang.
“Walaupun sudah bersih dari PMK dan ada pengawasan, namun ancaman tetap ada. Makanya kami meminta kepada masyarakat untuk lebih teliti membeli sapi kurban nanti,” katanya.
Ia juga mengatakan kepada para panitia kurban agar tak menggunakan hewan ternak penyintas PMK, karena sesuai dengan apa yang di sampaikan Majelis Ulama Indonesia (MUI) perihal penggunaan hewan-hewan yang berpenyakit tidak bisa digunakan sebagai hewan kurban.
Syahrial mengatakan panitia kurban tidak perlu panik, karena daging hewan penyintas a sapi untuk kurban, panitia di ingatkan agar mengecek kesehatan sapi yang dibuktikan dengan adanya Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dan label dari petugas kesehatan hewan.
Syahrial juga mengimbau kepada para panitia kurban disaat pembagian daging sapi kepada masyarakat jangan menggunakan plastik bewarna hitam, kemudian harus menggunakan daun pisang atau peserta membawa wadah langsung dari rumah agar dagingnya aman.
“Menjelang hari raya Idul Adha dan hingga waktu penyembelihan, saya dan bersama tim dari Dinas Pertanian akan turun ke lapangan untuk memantau dan mengawasi sapi-sapi yang akan menjadi hewan kurban,” katanya.
“Jika ada yang menemukan gejala sapi yang sakit, bisa menghubungi pihak dinas agar dilakukan pengecekan langsung ke lapangan,” tambahnya. (*)
Pewarta : Fajar Alfaridho Herman
Editor : Hajrafiv Satya Nugraha